Notifikasi
Tidak ada notifikasi baru.

Mengenal Kiai As'ad Humam: Guru Ngaji Legendaris di Balik Kesuksesan Metode Iqra

radigfareligion.online - KH As'ad Humam namanya. Pria ini merupakan sosok guru ngaji yang fotonya sering terlihat di buku iqra dengan mengenakan kacamata, peci, serta jas.

K.H AS’AD HUMAM, SOSOK BERJASA BIKIN ANAK 90AN PINTER NGAJI AL-QUR’AN

Kiai As'ad adalah guru mengaji asal Yogyakarta. Dirinya berperan penting dalam mengajar jutaan muslim baca Al-Qur'an di berbagai negara, tidak hanya Indonesia.

Profil Kiai As'ad Humam, Guru Ngaji di Balik Buku Iqra

Mengutip dari buku The Crescent Arises Over the Banyan Tree oleh Mitsuo Nakamura, As'ad Humam adalah pria kelahiran Yogyakarta tahun 1933. Ia merupakan generasi kedua keluarga Muhammadiyah, yaitu H Humam Siradj, seorang pengusaha sukses di Selokraman, Yogyakarta.

Baca Juga: Biografi Tuan Guru H. Zainal Ilmi Al Banjari: Perjalanan Hidup Penuh Karamah dan Kearifan Spiritual

Dijelaskan dalam situs Muhammadiyah, pada masa mudanya Kiai As'ad Humam belajar di pesantren Al-Munawir Krapyak selama dua tahun. Sayangnya, pada 1963, dirinya mengalami insiden tak terduga yang menyebabkan tulang belakang sang Kiai mengalami pengapuran.

Kiai As'ad yang kala itu masih berumur 18 tahun divonis cacat seumur hidup oleh dokter. Jalannya menjadi pincang dan lehernya sulit untuk digerakkan, sehingga harus menggunakan tongkat.

Baca Juga: Mengapa Nabi Selalu Memilih Kurma? Fakta dan Hikmah di Baliknya

Keadaan tubuhnya yang demikian mengakibatkan Kiai As'ad tidak bisa lagi bersekolah dan beralih menjadi guru ngaji. Selama menjadi guru ngaji itu, ia dikenal sebagai sosok yang bisa mengajarkan para murid membaca Al-Qur'an dengan cepat.

Apabila menggunakan metode konvensional atau Baghdadiyah, seseorang membutuhkan 2-3 tahun untuk bisa baca Al-Qur'an. Namun, lewat metode yang diperkenalkan Kiai As'ad, seseorang bisa fasih membaca Al-Qur'an hanya dalam hitungan bulan.

Awal Mula KH As'ad Temukan Metode Iqra

Dikatakan sang Kiai pernah mencari inspirasi di bawah pohon jambu sebelah rumahnya demi mencari cara yang tepat untuk mengajarkan anak-anak membaca Al-Qur'an. Anak kedua Kiai As'ad yang bernama Erweesbe Maimanati mengisahkan sang ayah perlu waktu dua tahun untuk menemukan metode iqra.

Metode belajar baca Al-Qur'an iqra menyebar dengan cepat sejak didirikannya Taman Pendidikan Alquran (TPA) untuk anak usia 7-12 tahun. TPA tersebut berdiri pada 1989 di Kampung Selokraman, Kotagede, Yogyakarta.

Baca Juga: Biografi Ulama Kalsel Tuan Guru H. Muhammad Ramli bin Tuan Guru H. Muhammad Amin bin Abdullah

Metode iqra terdiri dari 6 jilid buku yang dimulai kata yang mudah dan akrab, misal ba-ta. Iqro juga didukung dengan variasi warna sampul. Seiring peningkatan jilid, pilihan kata makin variatif.

Perkembangan Metode Iqra untuk Belajar Al-Qur'an

Melansir CNBC Indonesia, iqra pertama diujicobakan kepada anak-anak yang ada di bawah asuhan tim tadarus Angkatan Muda Masjid dan Musholla (AMM) Yogyakarta. Metode ini perlahan tumbuh subur.

Melalui uji coba, diketahui murid-murid bisa lebih cepat membaca Al-Qur'an. Keberhasilan ini membuat pemerintah melihat metode iqra sebagai cara terbaik memberantas buta aksara Al-Qur'an.

Sejak saat itu, penggunaan metode iqra semakin meluas. Apalagi, usai pemerintah menyebarluaskan metode iqra dengan mengirim rekaman dan buku ke seluruh Indonesia.

Tidak hanya di wilayah Indonesia, popularitas iqra juga terjadi di luar negeri. Muslim Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam mulai menggunakan iqra sebagai cara belajar Al-Qur'an. Tak main-main, sudah jutaan buku iqra yang dicetak oleh penerbit di berbagai negara.

Masih dari sumber yang sama, dikatakan hasil penjualan Iqro tidak masuk ke kantong Kiai As'ad pribadi, melainkan dialirkan untuk kepentingan umat. Uang tersebut disalurkan untuk membangun pusat pengajian dan sarana keagamaan lain.

Meski demikian, Kiai As'ad tidak memiliki kesempatan untuk melihat hasil usahanya. Ia wafat pada Februari 1996.


dikutip dari detikhikmah.com

Tokoh Ulama
Gabung dalam percakapan
Posting Komentar

Baca Juga:

Gambar Postingan 1

Waspada Penyakit Ain, Ini Doa Perlindungan dan Upaya Pencegahannya

Gambar Postingan 2

Doa Nabi Yunus AS Saat Dalam Kesulitan: Pelajaran Kesabaran dan Iman

Gambar Postingan 3

Jejak Sejarah : Mengenal Syaikh Muhammad Nafis bin Idris bin Husein Al Banjari

Gambar Postingan 4

Mengapa Islam Mengajarkan Kewajiban Memuliakan Wanita?

Gambar Postingan 5

Biografi Ulama Kalsel Tuan Guru H. Muhammad Ramli bin Tuan Guru H. Muhammad Amin bin Abdullah

Gambar Postingan 6

Membuka Pintu Rezeki: Doa-doa yang Membawa Berkah dalam Pekerjaan